Sore ini ku lihat langit dari balik jendela kamar, perlahan matahari sembunyi dan memudarkan cahaya nya
Tak lama kemudian langit berubah muram, mengerikan.
Samar-samar ku dengar gemercik suara air, aku menutup mata seraya menikmati sejuknya udara yg perlahan menyelimuti tubuh ini.
Dan saat mulai membuka mata, betapa kagumnya melihat siapa yang datang.
Hujan. Kau datang membawa kesejukan. Titik demi titik, tetes demi tetes, kau mulai menjatuhkan diri ke permukaan dengan suara gemercik mu yg dihidangkan, betapa indah di dengar.
Air hujan.
Menjatuhkan dirinya ke permukaan satu persatu dan berkumpul menjadi satu dengan teman-teman nya, menjadi satu warna. Betapa senangnya kalian berkumpul menjadi satu.
Kemudian bersama-sama kalian menguap, merubah diri menjadi awan, dan tertiup oleh angin. Tak kuasa kalian menahan kencangnya tiupan angin itu hingga terombang-ambing dan hanya diam mengikuti arah angin berlari.
Tak ingin berpisah dengan yang lainnya sehingga selalu bersama, dan semakin lama semakin berat dirimu oh awan.
Seketika kau tumpahkan lagi dirimu ke permukaan bumi ini, membasahi bumi ini, hujan.
Kini aku mengenalmu, kau menjatuhkan diri ke permukaan kemudian merubah bentuk dan berkelana di angkasa lalu menjatuhkan diri lagi ke permukaan, berkumpul lagi bersama teman-temanmu kemudian mengalir bermuara ke tempat asal dan menjadi satu warna.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar